Sunday, December 3, 2023
spot_img

Dorong Literasi Digital Mahasiswa, USAID dan Meta Luncurkan Program ‘Saring Daring’

Hi!Pontianak – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), bersama dengan Meta dan Love Frankie, meluncurkan Saring Daring University Challenge, Selasa 24 Januari 2022.

Meta dan Love Frankie merupakan organisasi perubahan sosial yang merancang dan melaksanakan inisiatif riset inovatif dan komunikasi untuk merespons berbagai permasalahan sosial utama di kawasan Asia Pasific.

Inisiatif baru ini akan melibatkan hampir 200 mahasiswa dari enam universitas di Indonesia untuk mempromosikan literasi digital, pemikiran kritis, dan komunikasi daring yang positif melalui video kreatif berdurasi 90 detik yang akan disebarluaskan di media sosial.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari USAID, Meta, dan jejaring CSO, bersama dengan mahasiswa dan perwakilan dari enam universitas mitra di seluruh Indonesia: Universitas Airlangga di Jawa Timur, Universitas Mulawarman di Kalimantan Timur, Universitas Multimedia Nusantara di Banten [TBC], Universitas Nusa Cendana di Nusa Tenggara Timur, Universitas Tanjungpura di Kalimantan Barat, dan Universitas Sriwijaya di Sumatera Selatan.

Berdasarkan program “We Think Digital” Meta yang sukses di seluruh Asia, Saring Daring University Challenge mengundang mahasiswa untuk bergabung dalam serangkaian pelatihan hybrid yang dipimpin oleh pakar industri tentang pembuatan video kreatif bagi publik yang mengulas perilaku di dunia maya yang positif, literasi digital, dan pemikiran kritis.

“Amerika Serikat berkomitmen untuk mempromosikan inklusi, kebebasan, dan keterbukaan di tingkat regional — termasuk dalam ekosistem digital,” kata Yahya Luping, pakar Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan USAID Indonesia.

“Kami senang bisa mendukung upaya untuk mempertemukan anak-anak muda, pemimpin dalam ekosistem digital seperti Meta, influencer kreatif, dan pemerintah untuk bersama-sama membangun visi bersama ini di Indonesia,” sambungnya.

Mahasiswa yang berpartisipasi dalam pelatihan akan bekerja dengan mentor kreatif dan pakar literasi digital saat menawarkan ide kepada panel juri. Para juri akan memilih tim terbaik dari masing-masing universitas berdasarkan kreativitas dan efektivitas dalam meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia.

“Kami di Meta fokus untuk memberdayakan masyarakat Indonesia dalam membangun masa depan dan memajukan hidup mereka,” kata Dessy Septiane Sukendar, Policy Program Manager Meta Indonesia.

“Kami berharap Saring Daring University Challenge akan membantu anak-anak muda mewujudkan kreativitas mereka dalam mengedukasi masyarakat dan terus menjadi duta literasi digital di jejaring mereka,” sambungnya.

Sementara itu Santi Indra Astuti, Co-Founder Jaringan Riset Literasi Digital (Japelidi), salah satu organisasi masyarakat sipil yang ikut berpartisipasi mengungkapkan di era peradaban digital, berpikir kritis adalah napas. Dikatakannya makhluk hidup tidak bisa bertahan hidup tanpa kemampuan berpikir kritis. Hal-hal sederhana seperti tidak mudah percaya dan menyaring informasi yang masuk dapat membantu kita mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Jika hal-hal tersebut menjadi kebiasaan, maka berpotensi memutus mata rantai kejahatan digital dalam bentuk apapun.

“Pendekatan proaktif untuk mengembangkan agen literasi digital adalah untuk mengajarkan siswa berpikir kritis. Kita akan memiliki generasi masa depan yang mumpuni di ruang digital dan tidak mudah terjebak dalam berbagai kejahatan digital jika kita mulai sejak dini,” katanya.

Keenam tim terpilih, masing-masing satu dari setiap universitas mitra, akan menunjukkan video karyanya di puncak perayaan acara tingkat nasional pada September 2023, di mana tim pemenang juga akan diumumkan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular