Hi!Pontianak – Ketua Forum Komunikasi Seni dan Budaya Meriam Karbit Kalimantan Barat, Fajriudin Anshari, mengeluhkan terkait bahan baku meriam karbit seperti kayu balok yang susah masuk ke Pontianak, hingga harga karbit yang kini melambung tinggi.
Dalam pembukaan Festival Meriam Karbit Pontianak, pada Kamis malam, 20 April 2023, Fajriudin mengatakan satu drum karbit kini dibanderol dengan harga Rp 4,2 juta.
“Menjadi tantangan itu keluhan dari kawan-kawan soal harga karbit sehingga kawan-kawan mengeluhkan satu drum bisa mencapai Rp 4,2 juta. Itu untuk satu malam aja. Maka kami berhadap ke depannya ada subsidi dari Pemkot atau Pemprov untuk membantu kawan-kawan terkait mahalnya harga karbit,” kata dia.
Selain keluhan harga karbit yang melambung tinggi, dia juga mengatakan bahwa masyarakat Pontianak cukup kesulitan untuk mendapatkan perizinan masuknya kayu balok yang digunakan sebagai bahan pokok permainan meriam karbit.
“Kemudian juga tak kalah penting untuk meriam karbit ini susahnya mendapatkan kayu balok sebagai bahan baku meriam karbit,” ucapnya.

Fajriudin mengatakan, 3 tahun lalu, jumlah meriam karbit di Pontianak berjumlah 259 meriam, namun setiap tahun jumlah meriam semakin berkurang hingga saat ini tersisa sekitar 180 meriam.
“Jumlah meriam karbit berkisar 259 meriam itu 3 tahun lalu, pada tahun 2023 ini sisa 180 meriam, jadi berkurang 79 meriam. Kemudian kelompok festival meriam dari 3 tahun lalu ada 39 titik, tahun ini sisa 31 titik, ada 8 kelompok yang tidak main karena kendala masalah di bahan baku balok, dan tingginya harga karbit,” terang Fajriudin.
Sehingga dalam hal ini, dia meminta dukungan dan bantuan kepada Pemkot Pontianak serta Pemprov Kalbar untuk memberikan subsidi karbit, dan kemudahan perizinan masuknya kayu balok ke Pontianak.
“Solusi kami hanya minta bantuan pemerintah, kami berharap pemerintah dapat membantu kami dari festival ini terutama hadiah dan masing-masing kelompok. Kami juga harapkan, balok itu sebenarnya ada cuman membawa baloknya dari hulu ke Pontianak itu perlu izin dari Poldanya, dari kehutannya itu yang kami perlukan bantuan dari pemerintah,” tukasnya.