Hi!Pontianak – Polisi kembali menangkap pencurian spesialis barang berharga di dashboard sepeda motor. Pelaku berinisial MR ini kerap mengincar perempuan, di antaranya ibu-ibu dan anak sekolah.
Kapolsek Sungai Raya, AKP Saragih Hasiholan, mengungkapkan, MR melakukan aksinya ketika ada kesempatan. Dia sebelumnya mengincar terlebih dahulu barang berharga yang disimpan korban di dashboard sepeda motor.
“Pelaku kejahatan jalanan, yang tentu sasarannya ibu-ibu. Tersangka melakukan kegiatan penjambretannya di 4 lokasi, khususnya di Kubu Raya, dan itu sudah diungkap polisi. Sasaran pelaku adalah barang-barang berharga yang ada di dashbord, khususnya matic, seperti handphone, dompet, tas belanja,” jelasnya, Jumat, 9 Juni 2023.
Kronologi pelaku MR dalam melakukan aksi kejahatannya adalah dia mencari sasaran, terutama perempuan. Setelah menemukan sasaran, MR akan memepet korban dari sebelah kiri, dan langsung mengambil barang berharga tersebut.
“Tersangka mengikuti sasaran. Sasarannya ke orang yang lemah, seperti perempuan, ibu-ibu, dan anak sekolah. Setelah mengikuti sasaran, pelaku akan memotong dari kiri, mengambil barang yang diinginkan, dan meninggalkan korban,” ungkapnya.
Bahkan, pada kasus terakhir, pelaku MR sempat melakukan kekerasan, seperti menendang korban hingga terjatuh, karena korban saat itu melakukan perlawanan. “Setelah itu diambil barang berharganya. Untuk itu perempuan, ibu-ibu, agar berhati-hati menyimpan barang di dashboard,” imbuhnya.
Pelaku melakukan aksinya bukan hanya pada saat sepi, pelaku MR mengaku dia melancarkan aksinya ketika ada kesempatan, dan sasaran yang tepat,
“Untuk pelaku melaksanakan aksinya tidak mesti harus di tempat sepi, terbukti di Ayani, Adis (Adisucipto), Tol Kapus, yang penting ada kesempatan. Pelaku tidak membutuhkan tempat sepi, asal ada kesempatan, pasti melakukan. Itu terutama sasarannya perempuan,” jelasnya.
Uang dari hasil pencurian tersebut digunakan pelaku MR untuk berfoya-foya, seperti membeli narkoba, judi, dan lain sebagainya. Dia melancarkan aksinya terkadang bersama rekannya, namun saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut.
“Barang-barang curian pelaku dijual melalui media sosial, uangnya dipakai untuk berfoya-foya dan narkotika. Pelaku ada yang sendiri, kemudian berteman, tergantung pada saat dia ingin merencanakan pencurian ini,” tukasnya.