Hi!Pontianak – Polres Kubu Raya menggelar konferensi pers terkait beberapa kasus, salah satunya adalah kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mantan Plt Ketua Partai Golkar Kubu Raya, berinisial IQ (43 tahun) pada Minggu, 14 Mei 2023 lalu.
Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, Iptu Indrawan Wira Saputra, mengatakan, korban diduga mengalami gangguan mental. Itu diketahui, karena sebelum bunuh diri, IQ sempat berobat ke rumah sakit, karena merasa badannya lemah dan cemas.
“Dari keterangan medis, korban kemungkinan menderita skizofernia. Kami sudah sampaikan dan kami sudah mengecek obat-obatan, handphone milik korban, dan tidak ditemukan unsur-unsur pengancaman, hanya ada keterangan istri, seminggu secara berturut-turut kalau korban mengalami kecemasan,” kata Wira kepada awak media, Senin, 5 Juni 2023.
Menurut keterangan istrinya, korban sudah mengalami stres berat selama 1 minggu, sebelum insiden bunuh diri tersebut. IQ sempat diantar rekannya ke rumah sakit, dan didiagnosa stres berat, serta butuh istirahat yang cukup.
Keesokan harinya, pada Minggu, 14 Mei 2023, IQ bersama istrinya pergi ke kantor dengan rombongan dari partai, untuk melakukan verifikasi pendaftaran caleg di KPU Kubu Raya. Namun korban dan istri tak ikut masuk ke kantor KPU tersebut, dan hanya berhenti di depannya.
“Setelah itu, korban membawa mobilnya kembali ke Jalan Abdurahman Wahid dengan istrinya. Tepat di simpang 3 tugu pesawat, korban sempat menghidupkan lampu sen ke kanan, tapi korban tidak belok ke kanan, tapi malah berjalan lurus. Saat itu istri korban bertanya ‘mau kemana?’ Korban mengatakan ‘tidak tahu’,” ungkap Wira.
Selanjutnya istri korban mengira mereka akan pulang ke rumah, namun saat di depan pangkalan pasir, korban membelokkan kendaraannya ke pangakalan pasir tersebut. Korban sempat menghentikan mobilnya di depan kantor di pangkalan pasir, namun IQ mencoba memundurkan kendaraannya dan menancap gas melaju.
Istri korban sempat mencegah niat korban bunuh diri. “Namun saat itu korban tidak peduli dan tancap gas. Istri korban spontan menarik rem tangan, dan sempat terjadi tarik menarik rem dengan korban, hingga mobil berhenti di depan eksavator yang ada di sana,” paparnya.
Saat itu, istri korban masih mencoba untuk menenangkan IQ, dan merebut kunci mobilnya, dengan menahan badan korban dengan punggung istri korban. “Korban kemudian membuka pintu mobil, dan berlari ke tepi sungai,” ucap Wira.
Ada tongkang yang merapat di sana. Saat tiba di situ, korban langsung menyusuri pembatas pasir yang ada di tongkang, dan korban IQ naik ke atas mesin jangkar dengan posisi tubuh menghadap ke sungai. Korban mengangkat kedua tangannya ke atas seperti berdoa, kemudian kedua telapak tangan menempel ke wajah korban, dan korban melompat ke sungai dengan posisi kepala dahulu menyentuh air.
“Setelah dilakukan pencarian, Senin, 15 Mei 2023 pukul 19.23 WIB korban baru berhasil ditemukan di daerah Kumpai Dalam, terdampar di lumpur sungai, dalam keadaan meninggal dunia. Setelah itu mayat dibawa ke RSUD Soedarso untuk dilakukan visum, dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan kemudian dimakamkan,” tuturnya.